Khutbah Idul Fitri


TEKS
KHUTBAH IEDUL FITRI
1437 H
 Khotib
Dodi Sofiyuddin Muhdi, M.Ag

Memaafkan Dan Mendoakan
KHUTBAH PERTAMA

اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ كُلَّمَا هَلَّ هِلاَلٌ وَاَبْدَرَ اللهُ اَكْبَرْ كُلَّماَ صَامَ صَائِمٌ وَاَفْطَرْ اللهُ اَكْبَرْكُلَّماَ تَرَاكَمَ سَحَابٌ وَاَمْطَرْ وَكُلَّماَ نَبَتَ نَبَاتٌ وَاَزْهَرْوَكُلَّمَا اَطْعَمَ قَانِعُ اْلمُعْتَرْ. اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ. اللهُ اَكْبَرْ (3×) اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِى اْلمَحْشَرْ نَبِيَّ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ. اللهُ اَكْبَرْ. اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Allahu akbar allahu akbar allahu akbar walilahilhamd.

Ketika fajar menyingsing pada dini hari Idhul Fitri, kita mendengar bukan hanya gemuruh suara takbir yang membesarkan Allah. Jauh dalam lubuk hati, kita mendengar gemuruh perasaan yang mengharu-biru, gemuruh suara kepedihan dan kegembiraan, gemuruh tangis dan tawa. Kita menangis karena mengenang Ramadhan, yang tiba-tiba meninggalkan kita, pada akhir waktunya, pada ujung jangkanya, pada kesempurnaan bilangannya. Kita tertawa karena tiba pada hari bersyukur, yang mengantarkan kita pada curahan hujan kasih sayang Allah, yang tidak ada batasnya, tidak ada hingganya dan tidak ada henti-hentinya.
Baru saja kita meninggalkan rumah kita dengan iringan takbir. Baru saja kita melanjutkan takbir di mesjid ini. Baru saja kita bersama-sama mengangkat tangan berulang kali mengucapkan Allahu Akbar. Baru saja kita meratakan dahi kita diatas sajadah sambil mengumamkan Subhana Rabbiyal 'Ala wa bi hamdih. Sekarang kita duduk bersimpuh di halaman kebesaran Allah SWT. Marilah kita rasakan semilir angin pagi mengusap muka kita. Marilah kita rasakan hangatnya matahari pagi merambat pada setiap pori-pori kulit kita. Marilah kita hirup wewangian surgawi yang memancar dari keberkahan Idul Fitri.

Maasyirol muslimin rahimakumulloh
Perlahan-lahan, sedikit demi sedikit marilah kita kosongkan pikiran kita sejenak.
Marilah kita ingat orang-orang yang kita cintai dalam hidup ini. Kenanglah ayah-ibu kita, kakek-nenek, suami-istri, kakak-adik, tetangga, kekasih, atau siapa pun mereka, yang pada hari ini tidak dapat berbagi bahagia bersama. 
Ada diantara mereka yang sekarang lagi diperantauan, lagi terbaring sakit atau ada yang sudah dipanggil Allah untuk menghadapnya. 
Kemanakah ayah atau ibu yang pada lebaran lalu memeluk dan menyambut uluran tangan kita dengan kasih sayangnya? Kemanakah kakek atau nenek, yang pada lebaran lalu masih mencium kita? Kemanakah suami ibu atau istri bapak yang pada lebaran lalu masih bersama-sama dengan keluarga? Kemanakah kakak atau adik kita yang pada lebaran lalu gelak tertawa berbagi bahagia bersama kita?
Kemanakah, tetangga, kekasih, sahabat yang lebaran lalu masih sempat menyalami kita dan mengucapkan selamat hari raya idhul fitri. 
Ya Allah hari ini mereka tidak dapat berlebaran bersama kami, tidak bisa kami ulurkan tangan kami untuk meminta maaf atas dosa-dosa kami kepada mereka. Tidak bisa kami undang mereka untuk berkumpul di rumah kami. Tetapi kami mohon Ya Allah masukkanlah rasa bahagai kepada mereka. Harumkanlah kuburan mereka dengan wewangian doa-doa kami. Sampaikanlah salam kami yang tulus kepada mereka. Ringankan beban yang menimpa mereka di alam kubur.

Maasyirol muslimin rahimakumulloh
Sepantasnya, di hari yang fitri ini kita bermuhasabah , menilai diri dan belajar untuk menjadi sang pemaaf. Memang, kita telah berusaha mengisi Ramadhan dengan amal-amal kita. Tetapi, kita tahu banyak sekali kekurangan kita.
Kemalasan kita lebih banyak dari ketaatan kita. Kealpaan kita lebih besar dari zikir kita. Lidah-lidah kita lebih banyak bergunjing, memaki atau mengeluarkan kata-kata yang tidak patut ketimbang membaca Al-Quran, menyebut asma Allah, atau menghibur hamba-hamba-Nya.
Seluruh anggota badan kita lebih cepat memenuhi perintah hawa nafsu daripada menjemput panggilan Tuhan. 
Apa akibat dari semuanya ini? Kita terus menerus dirundung musibah. Kegelisahan lama bersambung dengan kegelisahan baru. Kecemasan kita bertambah setiap hari.
Kita kejar kebahagian tapi kita sering menemukan penderitaan. Kita tak pernah tenang.
Allah Swt berfirman,

وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٖ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِيكُمۡ وَيَعۡفُواْ عَن كَثِيرٖ ٣٠
"Tidaklah menimpa kalian musibah kecuali karena perbuatan tangan-tangan kalian juga. Tetapi Allah mengampuni banyak sekali,"
( QS. Al-Syura; 30). 

Jadi apa pun yang menimpa kita berasal dari dosa-dosa yang kita lakukan. Tubuh yang sakit, rezeki yang sempit, musuh yang menyerang, bencana yang menimpa, hati yang terluka, semuanya adalah akibat dosa. Tetapi Allah yang Maha Pengasih tidak selalu menghukum dosa-dosa kita.

Dengan sabar Dia membiarkan kita dan menunggu kita untuk kembali pada-Nya. Allah selalu menanti hamba-hamba-Nya yang mau melabuhkan perahunya pada tepian lautan kasih sayang-Nya.

Allah berfirman,
وَلَوۡ يُؤَاخِذُ ٱللَّهُ ٱلنَّاسَ بِمَا كَسَبُواْ مَا تَرَكَ عَلَىٰ ظَهۡرِهَا مِن دَآبَّةٖ وَلَٰكِن يُؤَخِّرُهُمۡ إِلَىٰٓ أَجَلٖ مُّسَمّٗىۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمۡ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِعِبَادِهِۦ بَصِيرَۢا ٤٥



"Sekiranya Allah menyiksa manusia karena apa yang mereka lakukan, tentu tidak akan tinggal dipunggung bumi ini satu makhluk pun ( yang hidup); tetapi Allah menangguhkan mereka sampai ke waktu yang ditentukan. Maka apabila datang waktunya maka sesungguhnya Allah selalu mengawasi hamba-hamba-Nya,"
(QS. Al Fatir; 45).

Allah Swt masih memberikan tempo kepada kita untuk bertaubat. Bersihkan dosa-dosa kita dengan meninggalkan dosa-dosa itu sekarang juga. Datanglah kepada Allah dengan penuh penyesalan. Akui segala kesalahan dan kemaksiatan kita. Segera setelah Dia yang maha kasih menerima taubat kita, semua akibat buruk dosa itu akan dihapuskan. Bukan itu saja Allah juga akan mengganti seluruh keburukan kita dengan kebaikan. Allah akan mengganti ketakutan kita dengan rasa damai, kefakiran kita dengan kecukupan, kebodohan dengan pengetahuan, kesesatan dengan petujuk.

Allah Swt berfirman:
إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلٗا صَٰلِحٗا فَأُوْلَٰٓئِكَ يُبَدِّلُ ٱللَّهُ سَيِّ‍َٔاتِهِمۡ حَسَنَٰتٖۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا ٧٠
"Kecuali orang yang bertaubat dan beramal shalih, maka mereka akan Allah gantikan keburukannya dengan kebaikan. Adalah Allah maha Pengampun dan maha Penyanyang."
 ( Al-Furqan; 70) 

Hadirin hadirat yang berbahagia. 

Dengarkanlah juga bagaimana Allah yang maha Pengasih memanggil hamba-hamba-Nya yang berdoa dengan sapaan yang sangat mesra.
۞قُلۡ يَٰعِبَادِيَ ٱلَّذِينَ أَسۡرَفُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُواْ مِن رَّحۡمَةِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًاۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ ٥٣ وَأَنِيبُوٓاْ إِلَىٰ رَبِّكُمۡ وَأَسۡلِمُواْ لَهُۥ مِن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَكُمُ ٱلۡعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ ٥٤


Ya 'Ibadi. Hai hamba-hambaku, "Katakanlah; Hai hamba-hambaku yang telah melewati batas dalam berbuat dosa. Janganlah kalian berputus asa dari kasih sayang Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa seluruhnya. Seungguhnya Dia maha Pengampun dan maha Penyanyang. Kembalilah kalian kepada Tuhanmu, berserah dirilah kepada-Nya, sebelum datang kepada kalian azab kemudian kalian tidak lagi dapat membela diri. (QS Al-Zumar; 53-54)

Siapakah yang dipanggil Allah dalam ayat ini?
Allah tidak memanggil; Ya 'Ibadiyalladzina aqamush shalat- "Wahai hamba-hambaku yang mendirikan shalat" atau Ya 'Ibadiyalladzina 'amilush shalihat- wahai hamba-hambaku yang melakukan amal shaleh".
Yang dipanggil Allah untuk kembali kepangkuan-Nya adalah Ya 'Ibadiyalladzina asrafu 'ala anfusihim- wahai hamba-hamba-Ku yang sudah melewati batas'.
Yang dipanggil Allah adalah kita semua, yang sudah menghabiskan usia kita dalam kemaksiatan. Yang disapa Allah dengan penuh kasih adalah kita semua, yang sudah membebani punggung kita dengan kedurhakaan. Yang dipinta Allah tidak banyak.
 Janganlah berputus asa. Dosa-dosa kalian besar, tetapi lebih besar lagi ampunan Allah. Kalian tidak layak menggapai kasih sayang Allah, tetapi kasih sayang Allah sangat layak untuk mencapai kalian karena kasih sayang Tuhan meliputi langit dan bumi.

Hadirin hadirat yang berbahagia 

Rasulullah Saw bersabda; " Ada tiga dosa yang akan disegerakan siksanya di dunia ini juga tidak akan ditangguhkan pada hari akhirat; durhaka kepada orang tua, berbuat zalim kepada manusia, dan tidak berterimakasih kepada kebaikan orang lain.

Jika kita merasa kurang berkhidmat kepada orang tua, jika kita selama ini mengabaikan mereka, jika kita tidak segan-segan menyakiti hati mereka, segeralah datang kepada keduanya. Bersimpuhlah di kaki mereka, cium tangan mereka, dan basahi tangan yang pernah menimang kita dengan air matanya, mintakan maaf atas kekurangan pengkhidmatan kita kepada mereka. Jika diantara keduanya sudah meninggalkan dunia, kirimkan doa yang tulus kepada mereka. Antarkan doa itu dengan amal shalih dan hadiahkan amal shalih itu kepada mereka. Ziarahilah kuburan mereka. Lalu bertaubatlah kepada Allah. Mohonkan Rahmat-Nya agar Dia tidak menurunkan azab-Nya kepada kita. Mohonkan kepada Allah agar Dia mengasihi kedua orangtua kita sebagaimana mereka mengasihi kita diwaktu kecil.

Marilah ditempat ini kita bacakan doa untuk mereka; Ya Allah balaslah kebaikan mereka karena telah mendidik kami. Berikanlah ganjaran kepada mereka karena telah memuliakan kami. Jagalah mereka sebagaimana mereka telah memelihara kami pada masa kecil kami.

Ya Allah, untuk setiap derita yang menimpa mereka karena kami, untuk setiap hal yang tidak enak mengenai mereka karena kami, untuk setiap hak mereka yang kami abaikan, jadikanlah itu semua sebagia penghapus terhadap dosa-dosa mereka, ketinggian dalam derajat mereka, kelebihan dalam kebaikan mereka. Wahai yang mengubah keburukan dengan kebaikan secara berlipat ganda. 

Jika kita pernah merampas hak orang lain atau menggunjing dan memfitnah mereka atau memeras tenaga mereka untuk keuntungan kita sendiri, atau menyakiti hati mereka dengan penghinaan atau makian, atau mendengki mereka dan berusaha menjatuhkan kehormatan mereka dengan tuduhan keji, atau menyiksa mereka dengan lisan atau tindakan, atau kita mengabaikan mereka ketika mereka meminta pertolongan, atau tidak memaafkan mereka ketika mereka meminta maaf, kita sesungguhnya telah berbuat zalim kepada mereka. 
Allah Swt berfirman:
وَٱلَّذِينَ يُؤۡذُونَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ بِغَيۡرِ مَا ٱكۡتَسَبُواْ فَقَدِ ٱحۡتَمَلُواْ بُهۡتَٰنٗا وَإِثۡمٗا مُّبِينٗا ٥٨
Dan orang-orang yang menyakiti mukminin dan mukminat bukan karena apa yang mereka lakukan, sungguh mereka telah memikul fitnah besar dan dosa yang nyata ( Al-Ahzab 58).

Kita telah mengundang azab Allah. Kembalikanlah segala hak mereka yang telah kita rampas. Muliakanlah kehormatan mereka yang telah kita rendahkan. Berbuat baiklah kepada mereka setelah kita berbuat jahat kepada mereka. Mintalah maaf dengan tulus. Jika mereka sudah meninggal dunia, ucapkan doa buat mereka. Hadiahkan amal shaleh kepada mereka. Lalu bertaubatlah kepada Allah. Mohonkan Rahmat-Nya agar Dia tidak menurunkan azabnya kepada kita.

Jika kita pernah menerima kebaikan dari makhluk Allah, yang lewat mereka Allah mengalirkan nikmatnya kepada kita, lalu kita tidak membalas kebaikan itu dengan kebaikan, atau kita tidak sedikitpun menampakkan terima kasih kita kepada mereka, kita telah mengundang azab Allah.

Mereka yang berbuat baik kepada kita tidak terhitung jumlahnya. Disitu ada orangtua yang membesarkan kita, guru yang mengajarkan ilmu kepada kita, kawan yang menolong kita, istri atau suami yang berkhidmat kepada kita, pegawai yang melaksanakan perintah kita, atau orang-orang kecil yang secara tidak langsung membesarkan kita. Berbuat baiklah kepada mereka sekarang juga. Ungkapkan terimakasih kita kepada mereka, paling tidak dengan penghormatan yang kita berikan kepada mereka. Berbuat baiklah kita kepada mereka setelah kita berbuat jahat kepada mereka. Mintakan maaf yang tulus. Sebutkan nama-nama mereka dalam doa-doa kita. Jika mereka sudah meninggal dunia, hadiahkan amal shaleh kita kepada mereka. Lalu bertaubatlah kepada Allah. Mohonkan rahmat-Nya agar Dia tidak menurunkan azab-Nya kepada kita, karena kita tidak berterimakasih kepada orang-orang yang telah berbuat baik kepada kita. 

Hadirin-hadirat yang berbahagia 

Mari kita isi sisa hidup kita di dunia ini dengan sedapat mungkin meninggalkan upaya untuk menyakiti hati orang lain. Tinggalkanlah gerakan-gerakan lidah yang mempergunjingkan dan menjatuhkan kehormatan orang lain.
Hindarkanlah segala perbuatan tangan dan kaki kita dari berbuat sesuatu yang dapat menganiaya mereka. Karena kezaliman yang kita lakukan akan menghapus seluruh amal shalih kita.
Marilah kita mulai hidup kita ini sekarang dengan berusaha untuk membahagiakan orang lain, membahagiakan orang-orang disekitar kita. Maafkanlah segala kesalahan yang pernah mereka lakukan.

Setelah shalat Id nanti, berkunjunglah kita kekuburan, kita ziarahi kuburan orang-orang terdekat kita atau kepada orang-orang yang pernah kita sakiti. Merenunglah di sana, di atas pusara ayah-ibu, kakek-nenek, atau orang-orang yang kita cintai.
Kenanglah bahwa kita juga akan berbaring di bawah tanah seperti mereka dibungkus dengan kain kafan, tergolek seperti seonggok tubuh yang tak berguna dan terlupakan. Tengoklah kekiri dan kekanan. Bukankah lebaran lalu mereka masih bersama kita, ikut pergi ke mesjid ini, ikut menggemakan takbir disamping kita? Tetapi hari ini Allah memanggil mereka terlebih dahulu. Kirimkanlah doa yang tulus kepada mereka. Mohonkan kepada Allah supaya Dia memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada mereka.
Kita juga tidak tahu, mungkin saja setelah shalat Id nanti atau besok kita yang akan dipanggil Allah untuk menghadap-Nya.
Kita juga akan diantarkan oleh kaum kerabat kita kekuburan. Untuk itu mulai saat ini marilah kita mengingat akan kematian, dengan selalu meninggalkan apa yang dilarang Allah dan melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya, serta dengan selalu membahagiakan hamba-hamba Allah dimuka bumi ini. Amin Ya Rabbil 'Alamin. 

Khutbah Kedua
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لاإله إلا الله والله أكبر، الله أكبر ولله الحمد
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لا نبي بعده، أما بعد، فَيَاآيُّهَا الْحأضِرُوْنَ الْكِرَامِ، اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ واعلموا أن الله جل وعلا يقول في كتابه الكريم، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم: إن الله وملائكته يصلون على النبي، ياأيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما.
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين، وارض اللهم عن الخلفاء الراشدين المُهْدِيِّيْنَ: أبي بكر وعمر وعثمان و علي وعن بقية الصحابة والتابعين وتابعي التابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين وَارْضَ عَناَّ مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الراَّحِمِيْنَ.
اللهم اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِناَتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِماَتِ اْلأَحْياَءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْواَتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَواَتِ ياَ قاَضِيَ الْحاَجاَتِ
ربنا اغفر لنا ذنوبنا ولوالدينا وارحمهما كما ربيانا صغارا
ربنا اغفر لنا ذنوبنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم
Ya Allah, Ya Rabbana, kami yang berkumpul di majelis ini datang karena memenuhi seruan-Mu. Melaksanakan salah satu perintah-Mu, mensyiarkan agama-Mu dan mengagungkan Nama-Mu.
Ya Allah, Ya rahman, sungguh Engkau Tahu, betapa banyak kesalahan telah kami lakukan, betapa banyak kekhilafan dan kealpaan pernah kami perbuat, betapa banyak dosa-dosa pernah kami kerjakan. Baik yang diketahui orang lain, maupun dosa-dosa yang hanya Engkau Yang Mengetahui-Nya. Ampunilah semua dosa-dosa kami Ya Allah, Sebab, kepada siapa lagi kami hendak memohonkan Ampun, kecuali kepada Mu
. Ya Allah Ya Rahiim
Terimalah ibadah kami, shalat kami, puasa kami, zakat dan sedekah kami, segala kebaikan yang kami lakukan, hapuslah seluruh keburukan yang kami tunjukan. Pertemukanlah kami dengan ramadhan yang akan datang, berkahilah usia kami agar kami dapat menyempurnakan seluruh ibadah kami. Kami rindu dengan Ramadhan-Mu, tapi kami pun lalai atas perintah-MU. Ampunilah, wahai Engkau yang Maha Pengampun
Ya Allah Ya ghofur
Ampunilah dosa kedua orang tua kami, yang telah membesarkan dan mendidik kami sejak dari kecil sampai sekarang. Kasihilah kedua orang tua kami yang telah melakukan berbagai pengorbanan demi kebahagian kami, meskipun kadang kami masih menyakitinya, meskipun kadang kami kurang memperhatikannya, meskipun kadang kami melukai hatinya. Apabila mereka berdua telah meninggal dunia Ya Allah, terangilah kuburnya, mudahkan hisabnya, bebaskan dosanya dan masukkanlah kedua orang tua kami ke dalam surga-Mu Ya Allah. Ya Allah maafkan dan ampuni kami, apabila pada hari ini tidak mampu mengunjungi orantua kami, karena kesulitan hidup kami.
Ya Allah Ya Rabbana, Ampunilah dosa kakak dan adik kami, dosa keluarga dan kerabat kami. dosa istri atau suami kami, Jadikanlah istri kami, istri yang shalihah. Jadikanlah suami kami suami yang shalih. Istri-istri yang tidak mengkhianati suaminya dan suami-suami yang tidak mengkhianati istrinya. Jadikanlah istri atau suami kami sebagai pemberi ketenangan dan kebahagiaan bagi kami, sekaligus pengingat kami, apabila kami lalai.
Ya Allah Ampunilah dosa anak-anak kami. Jadikanlah anak-anak kami, anak-anak yang shaleh, anak-anak yang cerdas, anak-anak yang berakhlak mulia dan anak-anak yang senantiasa berbakti kepada kedua orang tuanya. Anak-anak yang dapat menjadi pelanjut dakwah Islam, yang senantiasa mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran.
Ya Allah Ya Rabbana, tanamkanlah jiwa persaudaraan di dalam dada kami. Tanamkanlah semangat persaudaraan ke dalam dada kaum muslimin untuk bersama-sama meninggikan kalimat-Mu di muka bumi ini. Tanamkanlah semangat persaudaraan antar sesama pada masyarakat kami, Jauhkan kami dari pertentangan, dan dekatkan kami dalam ketaatan menggapai Ridhomu
Ya Allah pertemukanlah kami, orang tua kami, istri atau suami kami, anak-anak kami, keluarga, para guru dan para pemimpin yang shalih di surga nanti dengan para nabi dan rasul, para shiddiqiin, para shuhada serta para shalihin. Ya Allah masukkan kami ke dalam jannah-Mu
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار وأدخلنا الجنة مع الأبرار يا عزيز يا غفار يا رب العالمين
عباد الله إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه علي نعمه يزدكم ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته




Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Matematika Kuliah

More on this category »

Matematika Sekolah

More on this category »

Statistika Penelitian

More on this category »

Info

More on this category »

Opini

More on this category »